Saturday, February 08, 2014

Cara Membuat MultiBooting LiveUSB (Installasi menggunakan Distro Linux Turunan Debian)


LiveUSB ialah proses booting satu atau beberapa Sistem Operasi dengan USB FlashDisk sebagai Boot Device-nya atau dengan kata lain Sistem Operasi sementara. Menurut saya, mempunyai LiveUSB itu penting tapi tidak mendesak. Dan menurut pengalaman saya, terdapat beberapa keuntungan/manfaat jika kita memiliki LiveUSB, diantaranya:
Pertama dan yang paling terutama, kita dapat mengoperasikan sebuah komputer dengan Sistem Operasi andalan kita. Sebagai contoh, kebiasaan saya menggunakan Linux Ubuntu membuat saya sering mengganti booting komputer kampus (dengan LiveUSB) yang secara default sudah memiliki Sistem Operasi sendiri (e.g. Windows).
Kedua. Memasang OS keluarga Unix seperti Linux yang anti virus untuk mengangani komputer yang terserang virus.
Ketiga. Dapat mengatasi masalah-masalah rumit seperti kerusakan partisi.
Keempat. Testing sebuah sistem Operasi. Hal ini dikarenakan, secara default sebuah System pada LiveUSB tidak mengalami perubahan secara permanen atau dengan kata lain, jika System pada LiveUSB rusak setelah melakukan reboot, System akan kembali seperti sedia kala.
Kelima. Cari sendiri dechh :p.
Lanjut, Banyak tool yang disediakan untuk membuat LiveUSB seperti Unetbootin, WinUSB, dll. Proses membuatnya ialah dengan mengesktrak file ISO sebuah Sistem Operasi. Oh ya lupa, sebelumnya mesti diformat, katanya sih kalau ga diformat System-nya akan crash (belum nyoba sih hehe). Selain itu, caranya yang juga relatif lama.
Nah, pada proses membuat LiveUSB jenis ini cukup unik yaitu dengan menginstall grub ke device flashdisk dan selanjutnya membuat sebuah file grub.cfg sebagai penginisialisasi nama letak file ISO dan kernel linux(vmlinuz dan initrd-nya). Berikut langkah-langkahnya (Sistem Operasi yang saya gunakan Linux Ubuntu versi 12.04) :
  1. Buka Terminal. Tentukan nama device FlashDisk anda. Langkahnya bisa dengan mengetikkan df -h atau sudo fdisk -l
  2. Lalu lalukan installasi dengan mengetikkan sudo grub-install /dev/sdb --boot-directory=/media/RAI_KEIJI/ --force. Dalam contoh ini kernel menginisialisasi device FlashDisk saya dengan nama /dev/sdb1 dan nama flashdisk saya berada pada directory /media/RAI_KEIJI
  3. Setelah itu folder grub akan muncul pada pada flashdisk






  4. Selanjutnya, membuat sebuah file grub.cfg pada folder grub. Cara bisa dengan mengklik kanan lalu pilih Create New Document atau dengan terminal $ nano /media/RAI_KEIJI/grub/grub.cfg lalu tekan enter
  5. Selanjutnya, menulis sebuah script yang bertujuan sebagai penginisialisasi letak file ISO dan letak kernel OS-nya(vmlinuz dan initrd). Ada 2 script yang biasa saya gunakan.
      Script pertama:
      menuentry "Lubuntu"{
      insmod part_msdos
      set isofile=/Lubuntu_File_System/lubuntu-12.04-desktop-i386.iso
      linux /Lubuntu_File_System/vmlinuz_lub boot=casper iso-scan/filename=$isofile
      initrd /Lubuntu_File_System/initrd.lz
      }
      pada script pertama, saya menggunakan cara manual dengan mengekstrak file kernal vmlinuz dan initrd pada sebuah direktory yang saya buat(Lubuntu_File_System). Pada ISO Lubuntu, file vmlinuz dan initrd terletak pada direktori casper. Distro Linux yang saya gunakan ialah Lubuntu versi 12.04.

      Script kedua:
    menuentry "Elementary"{
    loopback loop /elementaryos-stable-i386.20130810.iso
    linux (loop)/casper/vmlinuz boot=casper iso-scan/filename=/elementaryos-stable- i386.20130810.iso
    initrd (loop)/casper/initrd.lz
    } 

    perbedaan script kedua dengan script pertama ialah saya tidak mengekstrak file kernel vmlinuz dan initrd-nya, tetapi langsung menginisialisasikan bahwa letak file tersebut berada dalam file ISO yang terletak dalam direktori casper. Distro Linux yang saya gunakan ialah ElementaryOS.








  6. selanjutnya reboot komputer anda.
berikut merupakan tampilan grub-nya. 








so, the readers, sekian hasil sharing hari ini semoga bermanfaat. Bagian komentar terbuka untuk diskusi. Note: Kritik dan saran cukup diperlukan :).

2 comments: